Mengenal dan Belajar Bahasa Bali

Melajah Bahasa Bali

Bahasa Bali adalah sebuah bahasa Austronesia dari cabang Sundik dan lebih spesifik dari anak cabang Bali-Sasak. Bahasa ini terutama dipertuturkan di pulau Bali, pulau Lombok bagian barat, dan sedikit di ujung timur pulau Jawa.(sumber : id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Bali‎)

Bahasa Bali di Bali di bagi menjadi 3 bagian, antara lain:

1.      Bali Alus: dipergunakan untuk bertutur formal misalnya dalam pertemuan di tingkat desa adat saat menghadiri rapat atau paruman, meminang wanita dalam upacara pernikahan Memadik, atau antara saat berbicara dengan orang yang dituakan semisal berbicara dengan Pedanda.

Contoh Bahasa Bali Alus:

Nama saya Oka  ----- wastan tiange Oka

Ibu berbelanja ke pasar ----- I Biang metumbasan ke pasar

2.       Bali Madya: dipergunakan dalam pergaulan masyarakat sehari-hari, misalnya pejabat / atasan berbicara kepada bawahannya. Jenis Bahasa Bali ini memiliki konotasi menengah dalam artian tidak terlalu kasar dan tidak terlalu halus.

Contoh Bahasa Madya:

Nama saya Oka  ----- adan yange Oka

Ibu berbelanja ke pasar ----- I meme mebelanje ke peken

3.       Bali Kasar: dipergunakan dalam pergaulan sehari-hari (terutama oleh anak muda dalam percakapan sesama teman). Bahasa Bali Kasar lebih banyak digunakan bila bercakap-cakap dengan teman yang sudah akarab dan cenderung kasar dan kurang enak didengar oleh orang yang belum terbiasa mendengar ucapan kasar. Daerah di Bali yang banyak menggunakan Bahasa Bali Kasar adalah anak muda di daerah Buleleng, sehingga terkenal dengan istilahnya “Sing Kasar, Sing Metimpal” artinya “kalau tidak kasar, tidak berteman” dan “Kasar di Munyi, Melah di Keneh” artinya “Kasar ucapan tapi halus dihati”. Untuk contoh Bahasa Bali kasar agaknya kurang baik diberikan disini karena sebagian bersar digunakan untuk memaki.